Jelaskan Teori Jarum Suntik

Teori jarum suntik disebut juga “teori peluru” (Magic Bullet Theory). Pemberitaan media diibaratkan peluru yang memberondong publik sehingga publik “tidak berdaya” dan menerima “kebenaran” informasi yang “ditembakkan” kepada mereka. Jarum Hipodermik pada hakekatnya adalah model komunikasi searah,berdasarkan anggapan bahwa mass media memiliki pengaruh langsung, segeradan sangat menentukan terhadap audience.
Berbagai literatur komunikasi menjelaskan, Teori Jarum Suntik menganggap media massa memiliki kemampuan penuh dalam mempengaruhi publik atau seseorang. Publik dianggap pasif terhadap pesan media yang disampaikan. Teori ini mengasumsikan bahwa komunikator yakni media massa digambarkan lebih pintar dan jugalebih segalanya dari audience. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akanselalu diterima, bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yangkuat tehadap komunikan.
Intinya, Teori Jarum Suntik menjelaskan bagaimana persuasi yang datang dari media memegang peran sangat penting dalam mengubah cara berpikir dan bertindak. Berdasarkan teori jarum suntik pula, “politik pencitraan” melalui media umumnya menuai hasil.
Banyak hal yang mungkin tidak kita sadari, bahwa kita telah mendapatkan “suntikan” informasi atau gagasan yang mungkin tidak ingin kita tahu atau tidak pernah terlintas agi kita untuk mengetahui hal tersebut. Disinilah makna Teori Jarum Suntik berperan. Kita dapat mempelajarinya pada contoh ksus berikut.
AKADEMISI dan praktisi komunikasi media tidak asing lagi dengan istilah “teori jarum suntik” (Hypodermic Needle Theory), sebuah teori dampak media (media impact) yang menegaskan betapa pemberitaan media mempengaruhi perilaku publik atau pembaca.
Yang dianggap penting oleh media, dianggap penting pula oleh publik. Yang dianggap benar oleh media, dianggap benar pula oleh publik. Dari sana, muncul pula teori Agenda Media Setting, sebuah teori yang juga menegaskan pengaruh media terhadap pemikiran dan perilaku publik. Lembaga-lembaga survei melalui survei, exit poll, dan quick count (hitung cepat) merupakan “narasumber utama” pemberitaan media selama Pilpres 2014. Hasil-hasil survei, disengaja atau tidak, berusaha menggiring dan membentuk opini publik.
Media-media yang mendukung capres tertentu, juga menerapkan teori jarum suntik ini. Maka, jika Anda pendukung Jokowi, Anda akan nyaman nonton Metro TV dan membaca harian Media Indonesia. Jika Anda pro-Prabowo, Anda akan nyaman nonton TV One, juga senang membaca berita-berita pilpres di Viva News dan Inilah.
Usai pencoblosan 9 Juli lalu, publik juga digiring untuk percaya pada survei-survei yang “kebetulan” berbeda. Jokowi menang, kata Metro TV. Prabowo menang, kata TV One. Kubu Jokowi pun mendeklarasikan diri sebagai pemenang, demikian pula kubu Prabowo. KPU dalam tekanan!
Kantor berita Associated Press (AP), sebagaimana diberitakan laman ABC News Australia, menyebut “Indonesia mengalami deadlock” dan kemungkinan presiden baru Indonesia ditentukan oleh Mahkamah Konstitusi.
Pada kasus yang demikian, kita sebagai pemirsa hanya mampu menerima informasi yang ada, baik di radio maupun di televisi. Dan, terdapat beberapa hal baik positif maupun negatif yang dapat diambil dari teori ini, berikut kekuatan teori jarum suntik :
• Media memiliki peranan yang kuat dan dapat mempengaruhi afektif, kognisi dan behaviour dari audiencenya.
• Pemerintah dalam hal ini penguasa dapat memanfaatkan media untuk kepentingan birokrasi ( negara otoriter )
• Audience dapat lebih mudah di pengaruhi.
• Pesanya lebih mudah dipahami.
• Sedikit kontrol karena masyarakat masih dalam kondisi homogen.

Dan, Kelemahan teori jarum suntik :
• Keberadaan masyarakat yang tak lagi homogen dapat mengikis teori initingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat.
• Meningkatnya jumlah media massa sehingga masyarakat menentukan pilihan yang menarik bagi dirinya.
• Adanya peran kelompok yang juga menjadi dasar audience untuk menerima pesan dari media tersebut

Sumber :
http://www.romelteamedia.com/2014/07/hasil-pilpres-2014–teori-jarum-suntik.html
https://www.academia.edu/5044438/Contoh_kasus_dari_teori_jarum_suntik_yang_bahwa_publik_sama_sekali_tidak_memiliki_kekuatan_untuk_menolak_informasi_setelah_ditembakkan_oleh_media_komunikasi_layaknya_kemasukan_obat_bius_melalui_jarum_suntik
https://www.academia.edu/7344437/Teori_dan_Model_Komunikasi_Massa_Teori_Jarum_Hipodermik_Hypodermic_Needle_Model

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Audiens memiliki hak untuk memilih channel Radio dan TV, namun audiens (rakyat) tetap hanya sebagai korban yang menikmati siaran yang disuguhkan oleh stasiun TV dan Radio, Jelaskan hubungannya dengan teroi “jarum suntik” (500)

Lihat pos aslinya

PENYIARAN INDONESIA

Jenis – Jenis Penyiaran di Indonesia
1. Penyiaran Analog dan Digital
Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, TV kebanyakan di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Sebagai ilustrasi, Jika ‘dahulu’ kita menonton film lewat VCR, Video yang pakai pita, itu adalah analog, tapi kita sekarang dalam format digital MPEG, atau kalau kalau kita mendengarkan musik dengan pita kaset, itu adalah Analog, tapi jika kita mendengarkan MP3, itu adalah Digital.

2. Penyiaran Network (IP Based)
Jenis penyiaran ini adalah berdasarkan jaringan dengan tujuan agar penyiaran dapat dilakukan sampai ke seluruh penjuru. Karena jangkauan jaringan yang cukup luas. Penyiaran Network (IP based) ini juga merupakan regulasi penyiaran di era penyiaran digital. Jenis penyiaran ini dikenal juga sebagai IPTV (Internet Protocol Television). Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan.

3. Penyiaran Komunitas dan Penyiaran Komersial
Lembaga Penyiaran Komunitas adalah lembaga penyiaran yang menyelenggarakan penyiaran radio atau televisi, yang memberikan pengakuan secara signifikan terhadap peran supervisi dan evaluasi oleh anggota komunitasnya, melalui sebuah lembaga supervisi yang khusus didirikan untuk tujuan tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa penyiaran Komunitas adalah bentuk penyiaran dimana penyelenggaranya adalah komunitas, namun bukan berarti bahwa tujuan dari penyiaran yang mereka lakukan ditujukan kepada komunitas saja, melainkan kepada seluruh audiens dengan tujuan sampingan yaitu untuk membawa nama komunitas mereka. Biasanya penyiaran komunitas dijadikan media pembelajaran yang memfasilitasi orang – orang yang mau belajar dan berkomitmen pada penyiaran.
Penyiaran Komersial : Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan.

4. Penyiaran Nasional (Government Operator)
Sistem Penyiaran Nasional adalah tatanan penyelenggaraan penyiaran nasional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menuju tercapainya dasar, asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran nasional.
Siaran Nasional adalah siaran yang dipancarkan dengan wilayah jangkauan siaran meliputi seluruh atau sebagian wilayah negara Republik Indonesia.

Sumber :
http://dhanan-jaya.blogspot.com/2010/03/pengertian-digital-dan-analog.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_penyiaran_komunitas
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/129006-T%2026738-Konvergensi%20hukum-Literatur.pdf
http://www.slideshare.net/efmirza/regulasi-kebijakan-pemerinta-di-era-penyiaran-digital

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Ada Empat Jenis Penyiaran Indonesia saat ini :
a. Penyiaran Analog & Digital
b. Penyiaran Network (IP Based)
c. Penyiaran Komersial dan Komunitas

Lihat pos aslinya

APA BEDANYA RADIO AM DENGAN FM

Konsep dasar Radio adalah mentransmisikan suara yang disiarkan dari stasiun radio ke berbagai orang yang ada di seluruh penjuru kota. Tentu saja suara tersebut tidak bisa langsung sampai ke telinga kita semua. Untuk itu, perlu bantuan sarana lain agar suara tersebut bisa tersebar dengan jangkauan lebih luas. Dalam siaran radio, gelombang suara dari siaran tadi ditransmisikan dengan bantuan gelombang radio frekuensi tinggi supaya dapat menjangkau lebih luas.
Gelombang suara tersebut menumpang ke gelombang radio lain itu (disebut juga gelombang pembawa atau carrier) dan mengubah-ubah komponen gelombang pembawa tersebut sesuai dengan pola gelombang suaranya, atau istilah kerennya adalah modulasi. Gelombang yang sudah termodulasi itulah yang ditransmisikan dari pemancar radio hingga sampai ke perangkat penerima sinyal radio di rumah kita. Perangkat radio itu kemudian mengambil komponen gelombang suaranya saja dan memainkannya sehingga dapat didengar oleh telinga kita.
Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan.Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit.
Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa pada malam hai, yang artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM juga mudah terhalang oleh bangunan tinggi.
Nah, modulasi lah yang menjadi karakter utama pembeda radio AM dan FM. AM merupakan singkatan dari amplitude modulation. Ini artinya, radio AM menggunakan konsep modulasi amplitudo, di mana gelombang suara akan memodulasi amplitudo dari gelombang pembawanya. Amplitudo sendiri adalah jarak antara nilai maksimum dan nilai minimum suatu gelombang, atau gampangnya adalah tinggi gelombang. Sementara FM sendiri merupakan singkatan dari frequency modulation menggunakan modulasi frekuensi, dimana gelombang suara akan memodulasi frekuensi gelombang pembawanya.
Adapun perbedaan Radio AM dan Radio FM adalah sebagai berikut:

HAL AM FM
Asal
Metode transmisi Audio AM pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1870-an pertengahan. FM radio dikembangkan di negara-negara Amerika , terutama oleh Edwin Amstrong pada 1930-an

Perbedaan Modulasi
Pada AM, gelombang radio yang dikenal sebagai “pembawa” atau “gelombang pembawa” dimodulasi pada amplitudonya oleh sinyal yang akan ditransmisikan Pada FM , gelombang radio yang dikenal sebagai “pembawa” atau “gelombang pembawa” dimodulasi pada frekuensinya oleh sinyal yang akan ditransmisikan

Noise
Rentan terhadap noise karena jangkauan sinyal AM terlalu luas sehingga dapat mudah terganggu oleh gangguan atmosfir.
Lebih tahan noise daripada AM, karena Jangkuan sinyal FM lebih rendah daripada sinyal AM sehingga relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan.
Bandwith
Bandwidth yang sempit membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan, sehingga kualitas suara yang dihasilkan kurang baik. Saluran siaran FM memiliki lebar pita yang lebih banyak dari saluran siaran AM, sehingga kualitas suara yang dihasilkan lebih baik dari AM.
Fidelitas Rendah Tinggi

Rentang
AM radio berkisar 535-1705 kilohertz dengan kecepatan transmisi 1200 bits per detik
FM radio berkisar dalam spektrum yang lebih tinggi 88-108 Megahertz dengan kecepatan transmisi 1200-2400 bits per detik
Frekuensi Menggunakan MF-HF Menggunakan VHF-UHF

Sumber :
http://numb.web.id/e-book/bahan-ajar-sistem-komunikasi-analog.html
R.Dennis,1986,”Komunikasi Elektronika”,Jakarta:Erlangga
http://ngs-electrical.blogspot.com/2013/04/sinyal-am-vs-sinyal-fm.html
http://sains.me/1785/ini-dia-perbedaan-radio-am-dan-fm.html/

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Apa bedanya Radio AM sangat jauh jangkauannya dibandingkan Radio berbasis FM. Jelaskan secara rinci; (500 kata)

Lihat pos aslinya

MEDIA PALING EFEKTIF

TV dan Radio sebagai media yang paling efektif bagi end user
End user adalah pengguna akhir atau pelanggan atau dapat dikatakan bahwa end user adalah kita sendiri, yang menerima berbagai informasi melalui televisi maupun radio. Kenapa kedua media ini dapat menjadi media yang paling efektif? Jika ditanya demikian, menurut saya radio dan TV dapat menjadi media yang paling efektif untuk menjangkau end user, karena tidak dapat dpungkiri bahwa radio atau tv memiliki jangkauan yang sangat luas, khususnya dalam hal jaringan, memiliki kepraktisan dalam penyajiannya dan memiliki pencitraan yang baik sehingga telah memegang kepercayaan dari tiap – tiap end user.
Dibalik itu semua, kita pun harus ingat bahwa Radio atau pun Televisi memiliki prinsip dasar, yaitu untuk menyebarluaskan atau mempublikasikan atau memberitahukan atau memberitakan informasi atau gagasan yang berupa ide – ide yang telah diolah menjadi info yang siap untuk di sebarluaskan di tiap – tiap stasiunnya oleh para Produser dan Kreatif. Dan, layaknya sebuah komunikasi, radio dan TV adalah salah satu bentuk komunikasi yang cukup efektif untuk menjangkau user pada contoh komunikasi massa.
Selain itu, kita juga harus ingat, bahwa terdapat teori Jarum Suntik pada radio dan TV, sehingga keefektifan penyiaran akan semakin kuat. Dimana kita tahu, komunikasi yang terjadi adalah komunikai satu arah dan masyarakat yang menerima informasi adalah masyarakat keseluruhan.
Bukan hanya itu, perkembangan teknologi pun turut ambil andil di dalam nya, karena Radio dan TV yang tadinya hanya dapat diakses oleh orang – orang tertentu dan di wilayah – wilayah tertentu, kini seluruh end user di Indonesia mampu mendapatkan informasi yang sama pada waktu yang sama. Jika di bandingkan dengan media massa yang lain, koran misalnya, Radio dan TV dapat menjadi pilihan para end user karena lebih praktis dan dikemas dengan kekhasan dan kemenarikkan tersendiri tanpa mengubah isi informasi yang ada.
Dengan kekuatan jaringan, Radio dan TV mampu menyebar dan mampu memberitahukan sebuah program yang sama pada jam yang sama di tiap – tiap wilayah di Indonesia. Berkat inilah, audiens atau end user dapat berpegang dan menanam kepercayaan pada tiap tayangan yang ada. Untuk itu, penyiaran akan erat kaitannya dengan berita, hiburan dan permainan bisnis. Dimana ketika radio dan TV mampu memberikan tayangan terbaik, kita sebagai end user akan loyal pada sebuah stasiun dan kemudian iklan akan mengambil peran didalamnya dengan memilih sebuah stasiun yang telah dipercaya untuk kemudian digunakan sebagai media pemasaran mereka. Kenapa yang di pilih adalah media Radio dan Televisi? Karena, media ini di anggap mampu memenuhi kebutuhan pemasaran dengan biaya penyiaran yang terjangkau jika dibandingkan dengan tingkat efektifitas penyiarannya.
Dengan adanya radio dan TV ini pula suatu produk atau jasa dapat dipercaya, sehingga end user tidak akan ragu – ragu memilih produk yang diiklankan, misalnya. Tidak berhenti sampai disitu, radio dan TV juga mampu berperan sebagai pengawasan bagi end user terhadap suatu produk, apabila tidak terjadi kesesuaian antara produk sebenarnya dengan produk yang dijual. Kemudian, perusahaan pesaing juga dapat mengawasi seberapa jauh perusahaan saingannya berkembang. Melalui pengawasan ini, akan timbul persaingan dan menyebabkan end user dapat membandingkan mana yang lebih baik. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang baik bagi end user.

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Media TV dan radio sebagai media paling efektif untuk menjangkau end user; 500 kata

Lihat pos aslinya

Perbedaan Radio/TV Komersial dengan Radio/Televisi Komunitas; contoh-contoh yang anda temukan. 500 kata

Perbedaan Radio/TV Komunitas dan Radio/TV Komunitas
Berikut adalah matriks perbedaan praktek radio komunitas dan radio lainnya (swasta & publik)
Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio Publik
Ide/latar belakang pendirian Sosial ekonomi atau pengembangan komunitas (masalah, kebutuhan & potensi). Ekonomi atau perolehan keuntungan. Politik negara, Publik dan pembangunan nasional.
Tujuan/prioritas utama pihak penerima manfaat Komunitas Pendiri/Pemilik Publik Luas
Sasaran siaran Komunitas Lokal Seluas-luasnya Seluas-luasnya
Strategi pendanaan Peran serta komunitas, sumbangan (pihak lain yang tidak mengikat).& program siaran kerjasama sesuai kepentingan komunitas. Pendiri dan program siaran sesuai keinginan pengusaha/sponsor Pemerintah dan program siaran sesuai keinginan pengusaha/sponsor
Karakter Kelembagaan Inklusif (terbuka) Ekslusif (tertutup) Ekslusif (tertutup)
Orientasi operasionalisasi Non profit/ not for profit Profit Campuran
Staffing Kaderisasi & Relawan Karyawan/pekerja dan Profesional Karyawan/pekerja & Profesional
Peralatan & pembiayaan Dapat dimulai dengan yang sangat sederhana & murah Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih & mahal untuk memulai Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih & mahal untuk memulai

Selain hal diatas, terdapat pula beberapa analisis perbedaan lainnya seperti berikuti ini1. Analisis perbedaan praktek radio komunitas dan radio lainnya (swasta & publik)
Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio Publik
Prinsip dasar Pengakuan signifikan peran supervisi dan evaluasi komunitas. Prinsip pencapaian ekonomi (komersial). Pengakuan signifikan peran supervisi dan evaluasi publik.
Khalayak Suatu komunitas Umum Umum
Prinsip Visi Dari, oleh danuntuk komunitas Dinyatakan secara ideal, namun prakteknya adalah prinsip keuntungan ekonomi (komersial). Meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman untuk menciptakan keharmonisan diantara komunitas yang berbeda.
Jangkuan area siaran Terbatas, lingkungan komunitas. Low power broadcasting. Luas, lintas propinsi. Nasional
Ukuran kesuksesan Kepuasan & pemenuhan kebutuhan komunitas. Rating & iklan yang masuk. Kepuasan publik.
Pemilik/ Pendiri Yayasan, perkumpulan, koperasi. Legitimasi komunitas! PT dan dapat terbuka (Tbk). Dimiliki negara/ pemerintah dan pihak lain. Asal ada supervisi dari publik.
Pengambil keputusan (tertinggi) Lembaga supervisi komunitas bersama manajemen operasional. Pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Manajemen tunduk pada RUPS. Lembaga supervisi bersama manajemen operasional.
Sumber pemasukan (pendanaan) Sumbangan tak mengikat, iuran dan iklan yang terbatas. Iklan dan sponsor seluas-luasnya. APBN, APBD, sumbangan, iuran, dan iklan.
Kriteria & jumlah materi iklan Terbatas sesuai komunitas. Terbuka luas. Melalui lembaga supervisi.

Prinsip implementasi radio komunitas merupakan turunan atau penjabaran dari paradigma radio komunitas. Sedangkan aspek implementasi radio komunitas memiliki ragam/jenis yang mirip dengan radio lainnya. Namun demikian, aspek implementasi radio komunitas akan berbeda dalam implementasinya atau ketika operasionalisasinya/pelaksanaanya karena didasarkan atas prinsip-prinsip radio komunitas (yang merupakan turunan dari paradigma radio komunitas) yang sangat berbeda dari paradigma dan prinsip radio lainnya.
Sehinga dengan demikian, para pengelola radio komunitas haruslah selalu dapat mengkaji praktek atau operasionalisasi radionya sesuai dengan prinsip dan paradigma radio komunitas. Termasuk juga ketika melakukan berbagai terobosan atau inovasi dan kreativitas. Inovasi dan kreativitas dapat terus dikembangkan oleh pengelola radio komunitas sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi dalam segala aspek radio komunitas, selama sesuai dengan prinsip-prinsip radio komunitas.
Sedangkan, radio/TV swasta pada umumnya memiliki ideologi yang berbeda – beda pada setiap produksinya. Radio/TV swasta juga mengalirkan arus dana dengan adanya timbal balik antarperusahaan, bukan lagi dari sponsor kecil apalagi dari dana tiap anggota seperti yang terjadi pada radio komunitas.
Sumber :
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fkombinasi.net%2Fdasar-dasar-radio-komunitas-prinsip-dasar-dan-implementasi%2F&ei=zzX0VJGKM8vauQStvICwCA&usg=AFQjCNFoTzyVZeKFAYnAHEBSTIl1sCmSNg&sig2=LiAeRD4urK8rRnc_tCKxvg

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Reblog : Perbedaan Radio/TV Komersial dengan Radio/Televisi Komunitas;  contoh-contoh yang anda temukan. 500 kata

Lihat pos aslinya

Buatlah Artikel tentang program-program TV swasta yang menyimpang dari fungsi utama penyiaran Radio dan TV; 500 kata

Lecehkan Benyamin, KPI akhirnya hentikan tayangan Yuk Kita Smile (YKS)
Posted by ken-maesa in Tak Berkategori
Menyusul tayangan pelecehan terhadap mendiang Benyamin Sueb, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya menjatuhkan sanksi menghentikan tayangan program Yuk Keep Smile (YKS) di Trans TV. Sanksi tersebut diberlakukan terhitung sejak tanggal 28 Juni hingga 1 Agustus 2014.
Caisar dihipnotis oleh Ferdian dengan sugesti jika melihat anjing dirinya seolah-olah melihat hal lucu seperti sosok Benyamin Sueb.
Penjatuhan sanksi dihadiri juga oleh direksi Trans TV serta jajaran YKS. Selama menjalani sanksi, Trans TV dilarang menayangkan program dengan format serupa pada jam yang sama atau di waktu yang berbeda.
Hal tersebut Ini untuk menghindari seperti program Empat Mata (Trans 7) yang kemudian diubah jadi Bukan Empat Mata. Agatha juga menghimbau kepada seluruh stasiun televisi agar tidak menayangkan hypnotherapi di luar program kesehatan.
Sebelum menjatuhkan sanksi, menurut Komisioner KPI Agatha Lily, pihaknya sudah melayangkan teguran keras ke pihak Trans TV. Pada 13 Maret 2014, KPI bahkan memberikan saksi administratif berupa pengurangan durasi tayang YKS yang semula 4,5 jam menjadi 1,5 jam.
Kasus pelecehan bermula dari acara komedi YKS yang ditayangkan Trans TV pada 20 Juni 2014. Waktu itu, salah satu hostnya, Caisar, dihipnotis oleh Ferdian dengan memberikan sugesti kepada Caisar jika melihat anjing dirinya seolah-olah melihat hal lucu seperti sosok Benyamin.
Atas kasus ini, keluarga dan ratusan penggemar almarhum Benyamin menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Trans TV. Mereka mendesak stasiun televisi itu meminta maaf atas tayangan Yuk Keep Smile (YKS) yang dianggap melecehkan komedian legendaris Benyamin Sueb.
Pendapat saya:
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah suatu lembaga penyiaran yang bertugas untuk mengawasi sekaligus memutuskan apakah suatu program layak untuk ditayangkan atau tidak layak ditayangkan. Dalam tanggung jawabnya yang demikian, masyarakat mengharapkan tidak ada lagi tayangan yang sungguh mengganggu dan dapat menimbulkan masalah, untuk itu diperlukan ketegasan dalam memutuskan tayangan layak publik atau tidak layak publik oleh KPI. Tayangan yang layak harus sesuai dengan UU Penyiaran dan memenuhi etika serta norma sosial yang ada di Indonesia, misalnya yang tidak mengandung unsur pornografi, tidak menyinggung RAS atau SARA dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena, pada dasarnya fungsi utama dari televisi atau media massa lainnya adalah sebagai penyalur informasi, dimana sebuah ide atau sebuah gagasan diolah sedemikian rupa sehingga dapat disampaikan kepada khalayak sebagai sebuah informasi yang kiranya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Melihat kasus yang menimpa salah satu stasiun tv swasta tersebut, saya terbesit bahwa sebuah tayangan yang baik, sudah sepantasnya jika memiliki tujuan yang benar dan tidak sekedar memanjakan sebagian penontonnya saja. Misalnya, dengan mengubah cara penyampaian informasi yang dikemas dengan komedi atau bentuk apapun, namun tetap berpegang pada etika penyiaran dan etika komunikasi yang berlaku agar tidak ada pihak yang tersinggung apalagi jika sampai ada pihak yang dirugikan. Kini, harapannya penonton dapat mengawasi program – program TV bukan hanya melalui salah satu episode nya saja yang kurang berkenan, melainkan keseluruhan yang dalam tayangannya tidak memenuhi etika komunikasi massa atau etika penyiaran. Dan, apapun yang menjadi pertimbangan KPI alangkah baiknya agar kita dapat mempertahankan kehormatan kita sebagai penonton, mengetahui benar bahwa program yang kita anggap tidak pantas itu sungguh sebuah tayangan yang tidak pantas, bukan semata – mata untuk menjatuhkan sebuah program.

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Artikel tentang program-program Radio/TV swasta yang menyimpang dari fungsi utama penyiaran Radio dan TV; 500 kata

Lihat pos aslinya

Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata

Fungsi Radio dan TV sebagai Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Melalui media massa kita dapat belajar banyak hal yang bisa di jadikan pelajaran. Dalam hal ini, televisi dan radio dapat dikatakan sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat. Adapun fungsi-fungsi media massa adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan : fungsi ini memberi informasi dan menyediakan berita untuk memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya saja seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer.
2. Korelasi : Korelasi adalah fungsi seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media kerap memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi ini bertujuan untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan mengekspose penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah.
3. Penyampaian Warisan Sosial : Ini merupakan fungsi dimana media menyampaikan informasi, nilai dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Cara ini, bertujuan meningkatkan kesatuan masyarakat dengan memperluas dasar pengalaman umum mereka.
4. Hiburan (Entertainment) : Sebagian besar isi media adalah hiburan. Maksudnya adalah memberi waktu istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan mengisi waktu luang.
Namun demikian, sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapakan oleh Effendy (1993:137-138), bahwa radio mempunyai 4 fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi penerangan
2. Fungsi pendidikan
3. Fungsi hiburan
4. Sarana propaganda
Seperti yang telah kita ketahui, radio siaran bersifat audial, dimana radio siaran hanya dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti radio siaran tidak sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Berbeda dengan penyampaian pesan melalui media massa lainnya, komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan efektif dan efisien.
Radio dan televisi sebagai media massa pada dasarnya memiliki fungsi sebagai penyampai informasi. Kehadiran mereka tentunya telah membawa pengaruh yang besar terhadap seluruh umat manusia, karena jangkauannya yang luas untuk menjangkau audiens dan kecepatan aksesnya yang mudah mengakibatkan masyarakat mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat.
Sebagian masyarakat berfikir bahwa televisi dapat dipercaya, karena keberaniannya menyebarkan informasi dan keterkaitannya dengan hukum dan tanggung jawabnya terhadap apa yang ia siarkan kepada seluruh masyarakat. Mereka berfikir dan beranggapan bahwa televisi akan berusaha menyampaikan apa yang benar – benar terjadi. Dan inilah yang masyarakat harapkan dari radio dan televisi. Sesungguhnya, ini juga yang menjadi poin utama dari radio dan televisi sebagai media massa yang memiliki fungsi komunikasi dimana tanda tanya dari seluruh kalangan masyarakat dapat terjawab, hiburan dapat dirasakan secara bersamaan dan bersama – sama oleh masyarakat dan ketidaktahuan masyarakat akan suatu hal dapat teratasi.

Sumber :
http://elizabelfri.blogspot.com/2013/05/radio-sebagai-salah-satu-alat-media_9.html
http://asiaaudiovisualex09adibganteng.wordpress.com/radio-sebagai-media-massa/
https://sosiologibudaya.wordpress.com/2013/05/06/televisi-dan-media-massa/

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Anda reblog di blog anda dan kemudian jawab dan berikan penjelasan

Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata

Lihat pos aslinya

Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata

Fungsi Radio dan TV sebagai Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Melalui media massa kita dapat belajar banyak hal yang bisa di jadikan pelajaran. Dalam hal ini, televisi dan radio dapat dikatakan sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat. Adapun fungsi-fungsi media massa adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan : fungsi ini memberi informasi dan menyediakan berita untuk memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya saja seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer.
2. Korelasi : Korelasi adalah fungsi seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media kerap memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi ini bertujuan untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan mengekspose penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah.
3. Penyampaian Warisan Sosial : Ini merupakan fungsi dimana media menyampaikan informasi, nilai dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Cara ini, bertujuan meningkatkan kesatuan masyarakat dengan memperluas dasar pengalaman umum mereka.
4. Hiburan (Entertainment) : Sebagian besar isi media adalah hiburan. Maksudnya adalah memberi waktu istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan mengisi waktu luang.
Namun demikian, sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapakan oleh Effendy (1993:137-138), bahwa radio mempunyai 4 fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi penerangan
2. Fungsi pendidikan
3. Fungsi hiburan
4. Sarana propaganda
Seperti yang telah kita ketahui, radio siaran bersifat audial, dimana radio siaran hanya dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti radio siaran tidak sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Berbeda dengan penyampaian pesan melalui media massa lainnya, komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan efektif dan efisien.
Radio dan televisi sebagai media massa pada dasarnya memiliki fungsi sebagai penyampai informasi. Kehadiran mereka tentunya telah membawa pengaruh yang besar terhadap seluruh umat manusia, karena jangkauannya yang luas untuk menjangkau audiens dan kecepatan aksesnya yang mudah mengakibatkan masyarakat mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat.
Sebagian masyarakat berfikir bahwa televisi dapat dipercaya, karena keberaniannya menyebarkan informasi dan keterkaitannya dengan hukum dan tanggung jawabnya terhadap apa yang ia siarkan kepada seluruh masyarakat. Mereka berfikir dan beranggapan bahwa televisi akan berusaha menyampaikan apa yang benar – benar terjadi. Dan inilah yang masyarakat harapkan dari radio dan televisi. Sesungguhnya, ini juga yang menjadi poin utama dari radio dan televisi sebagai media massa yang memiliki fungsi komunikasi dimana tanda tanya dari seluruh kalangan masyarakat dapat terjawab, hiburan dapat dirasakan secara bersamaan dan bersama – sama oleh masyarakat dan ketidaktahuan masyarakat akan suatu hal dapat teratasi.

Sumber :
http://elizabelfri.blogspot.com/2013/05/radio-sebagai-salah-satu-alat-media_9.html
http://asiaaudiovisualex09adibganteng.wordpress.com/radio-sebagai-media-massa/
https://sosiologibudaya.wordpress.com/2013/05/06/televisi-dan-media-massa/

TEMPAT BELAJAR ILMU KOMUNIKASI

Anda reblog di blog anda dan kemudian jawab dan berikan penjelasan

Fungsi radio dan televisi sebagai media massa, (Lihat Teori Komunikasi Massa); 500 kata

Lihat pos aslinya

Keefektifan Radio dan TV Menjangkau END USER

TV dan Radio sebagai media yang paling efektif bagi end user

End user adalah pengguna akhir atau pelanggan atau dapat dikatakan bahwa end user adalah kita sendiri, yang menerima berbagai informasi melalui televisi maupun radio. Kenapa kedua media ini dapat menjadi media yang paling efektif? Jika ditanya demikian, menurut saya radio dan TV dapat menjadi media yang paling efektif untuk menjangkau end user, karena tidak dapat dpungkiri bahwa radio atau tv memiliki jangkauan yang sangat luas, khususnya dalam hal jaringan, memiliki kepraktisan dalam penyajiannya dan memiliki pencitraan yang baik sehingga telah memegang kepercayaan dari tiap – tiap end user.

Dibalik itu semua, kita pun harus ingat bahwa Radio atau pun Televisi memiliki prinsip dasar, yaitu untuk menyebarluaskan atau mempublikasikan atau memberitahukan atau memberitakan informasi atau gagasan yang berupa ide – ide yang telah diolah menjadi info yang siap untuk di sebarluaskan di tiap – tiap stasiunnya oleh para Produser dan Kreatif. Dan, layaknya sebuah komunikasi, radio dan TV adalah salah satu bentuk komunikasi yang cukup efektif untuk menjangkau user pada contoh komunikasi massa.

Selain itu, kita juga harus ingat, bahwa terdapat teori Jarum Suntik pada radio dan TV, sehingga keefektifan penyiaran akan semakin kuat. Dimana kita tahu, komunikasi yang terjadi adalah komunikai satu arah dan masyarakat yang menerima informasi adalah masyarakat keseluruhan.

Bukan hanya itu, perkembangan teknologi pun turut ambil andil di dalam nya, karena Radio dan TV yang tadinya hanya dapat diakses oleh orang – orang tertentu dan di wilayah – wilayah tertentu, kini seluruh end user di Indonesia mampu mendapatkan informasi yang sama pada waktu yang sama. Jika di bandingkan dengan media massa yang lain, koran misalnya, Radio dan TV dapat menjadi pilihan para end user karena lebih praktis dan dikemas dengan kekhasan dan kemenarikkan tersendiri tanpa mengubah isi informasi yang ada.

Dengan kekuatan jaringan, Radio dan TV mampu menyebar dan mampu memberitahukan sebuah program yang sama pada jam yang sama di tiap – tiap wilayah di Indonesia. Berkat inilah, audiens atau end user dapat berpegang dan menanam kepercayaan pada tiap tayangan yang ada. Untuk itu, penyiaran akan erat kaitannya dengan berita, hiburan dan permainan bisnis. Dimana ketika radio dan TV mampu memberikan tayangan terbaik, kita sebagai end user akan loyal pada sebuah stasiun dan kemudian iklan akan mengambil peran didalamnya dengan memilih sebuah stasiun yang telah dipercaya untuk kemudian digunakan sebagai media pemasaran mereka. Kenapa yang di pilih adalah media Radio dan Televisi? Karena, media ini di anggap mampu memenuhi kebutuhan pemasaran dengan biaya penyiaran yang terjangkau jika dibandingkan dengan tingkat efektifitas penyiarannya.

Dengan adanya radio dan TV ini pula suatu produk atau jasa dapat dipercaya, sehingga end user tidak akan ragu – ragu memilih produk yang diiklankan, misalnya. Tidak berhenti sampai disitu, radio dan TV juga mampu berperan sebagai pengawasan bagi end user terhadap suatu produk, apabila tidak terjadi kesesuaian antara produk sebenarnya dengan produk yang dijual. Kemudian, perusahaan pesaing juga dapat mengawasi seberapa jauh perusahaan saingannya berkembang. Melalui pengawasan ini, akan timbul persaingan dan menyebabkan end user dapat membandingkan mana yang lebih baik. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang baik bagi end user.

Empat Jenis Penyiaran di Indonesia

Jenis – Jenis Penyiaran di Indonesia

  1. Penyiaran Analog dan Digital

Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, TV kebanyakan di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Sebagai ilustrasi, Jika ‘dahulu’ kita menonton film lewat VCR, Video yang pakai pita, itu adalah analog, tapi kita sekarang dalam format digital MPEG, atau kalau kalau kita mendengarkan musik dengan pita kaset, itu adalah Analog, tapi jika kita mendengarkan MP3, itu adalah Digital.

  1. Penyiaran Network (IP Based)

Jenis penyiaran ini adalah berdasarkan jaringan dengan tujuan agar penyiaran dapat dilakukan sampai ke seluruh penjuru. Karena jangkauan jaringan yang cukup luas. Penyiaran Network (IP based) ini juga merupakan regulasi penyiaran di era penyiaran digital.  Jenis penyiaran ini dikenal juga sebagai IPTV (Internet Protocol Television). Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan.

  1. Penyiaran Komunitas dan Penyiaran Komersial

Lembaga Penyiaran Komunitas adalah lembaga penyiaran yang menyelenggarakan penyiaran radio atau televisi, yang memberikan pengakuan secara signifikan terhadap peran supervisi dan evaluasi oleh anggota komunitasnya, melalui sebuah lembaga supervisi yang khusus didirikan untuk tujuan tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa penyiaran Komunitas adalah bentuk penyiaran dimana penyelenggaranya adalah komunitas, namun bukan berarti bahwa tujuan dari penyiaran yang mereka lakukan ditujukan kepada komunitas saja, melainkan kepada seluruh audiens dengan tujuan sampingan yaitu untuk membawa nama komunitas mereka. Biasanya penyiaran komunitas dijadikan media pembelajaran yang memfasilitasi orang – orang yang mau belajar dan berkomitmen pada penyiaran.

Penyiaran Komersial : Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia, kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan.

  1. Penyiaran Nasional (Government Operator)

Sistem Penyiaran Nasional adalah tatanan penyelenggaraan penyiaran nasional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menuju tercapainya dasar, asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran nasional.

Siaran Nasional adalah siaran yang dipancarkan dengan wilayah jangkauan siaran meliputi seluruh atau sebagian wilayah negara Republik Indonesia.

Sumber :

http://dhanan-jaya.blogspot.com/2010/03/pengertian-digital-dan-analog.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_penyiaran_komunitas

http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/129006-T%2026738-Konvergensi%20hukum-Literatur.pdf

http://www.slideshare.net/efmirza/regulasi-kebijakan-pemerinta-di-era-penyiaran-digital